Berita Terbaru - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah mengecek langsung ke polisi atas kasus dugaan pornografi yang melibatkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein. Kompolnas ini membenarkan bahwa kasus itu mempunyai bukti yang akurat.
"Apa yang dilakukan oleh Rizieq dengan Firza Husein yang ada di media sosial itu benar adanya. Saya sudah mengeceknya langsung ke polisi. Polisi juga mempunyai bukti yang sangat kuat dan akurat," kata Bekto Suprapto sebagai Sekretaris Kompolnas kepada wartawan BeritaJitu, di Gedung Rupat Utama Kompolnas, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (2/6/2017) lalu.
Bekto mengungkapkan, bahwa polisi telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan prosedur seperti, masyarakat yang suka buat onar dan ribut-ribut langsung di cek, dan itu nyata dan benar, Meskipun ada yang menentukan benar atau tidak, jadi prosesnya ini akan berlanjut ke pengadilan. Polisi sudah ada bukti yang lebih dari cukup.
Oleh karenanya, Bekto memastikan bahwa kabar yang mengenai adanya kriminalisasi ulama itu tidaklah benar. Jadi jika ada pihak yang merasa keberatan maka ia persilakan untuk menggunakan jalur praperadilan.
Polda Metro Jaya yang sebelumnya sudah menetapkan Habib Rizieq sebagai tersangka dalam kasus dugaan pornografi di situs 'baladacintarizieq'. Tak lama berselang, polisi juga memasukkan nama Rizieq Shihab ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Namun Rizieq dan Firza membantah atas tudingan tersebut. Bahkan Rizieq sendiri menyebut bahwa pasal yang diberikan oleh polisi terhadapnya tidak jelas.
Pengacara Habib Rizieq Shihab bernama Kapitra mengatakan : "Rizieq itu memberikan informasi lewat telepon genggam kepada saya, dan dia pun marah besar. Bahkan Shihab ini mau melakukan perlawanan hukum dan politik. Tak lama kemudian terjadi tirani penegakan hukum dan indikasinya adalah Rizieq sendiri, karena dia dijadikan tersangka sekaligus mau di tahan oleh polisi,"
Sementara itu, Firza Husein juga membantah dengan keras atas tudingan polisi. Bahkan dirinya akan melakukan perlawanan hukum.
0 komentar :
Posting Komentar