Menteri Koordinator di Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan adanya isu dari pejabat pemerintah yang menerima uang sebesar Rp 10 triliun dari pengembang untuk memuluskan proyek reklamasi. Luhut juga meminta pada penyebar isu itu harus menggunakan logika terlebih dahulu sebelum mengutarakan pendapatnya.
"Kadang-kadang saya saja yang ngerjain hal ini setiap hari masih banyak yang belum saya ngerti. Ada yang baru lihat sekali langsung bilang sudah terima uang Rp 10 triliun. Emang uang sebesar Rp 10 triliun kecil? Enak saja. Itu gede, hal itu enggak main-main ya. Dipakai dulu logikanya sebelum ucap," ujar Luhut Binsar kepada JituBerita di Kantornya, Jakarta, Selasa (23/5/17) kemarin.
Luhut menegaskan tidak mudah melakukan transaksi dana sebesar Rp 10 triliun dengan adanya pengawasan dari pemerintah melalui Automatic Exchange of Information (AEOI). Pemerintah ini akan sangat mudah mengetahui adanya transaksi yang tidak biasa dengan sistem tersebut.
"Emang gampang di zaman sekarang ini dengan adanya sistem Automatic Ecchange of Information kamu bisa terima duit gitu? enggak gampang ini. Sekarang makin kecil kesempatan untuk melakukan transaksi seperti itu. Kalau kamu mau transaksi uang sebesar Rp 500 juta saja sudah di ketahui oleh PPATK. Saya ini mantan Menkopolhukam dan bisa langsung ketahuan kalau emang ada transaksi yang tidak biasa terjadi. Jadi negara Inonesia kita ini sekarang sudah menjadi lebaik dari pada sebelunya. Oleh karena itu, kami sekarang sudah mendapat investment grade," jelas detail oleh Luhut.
Namun ada salah satu tokoh yang keras menolak reklamasi teluk Jakarta pada sebelumnya adalah Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Sekaligus sebagai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah mengaku salah satu alasan dia hanya untuk mendukung pasangan Anies-Sandi karena menolak reklamasi. Pada hari Selasa (16/5/17) yang lalu, dimana Amien sendiri mendapatkan kabar dari rekannya soal ini kemudian dia mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, bahwa ada pejabat pemerintah yang menerima uang sebesar Rp 10 triliun dari pengembang untuk memuluskan proyek reklamasi tersebut.
Jadi dia pun berharap proyek besar reklamasi itu segera dimoratorium. Sebab, reklamasi hanya menguntungkan segelintir pihak yakni bagi para pengembang saja. Amien berkata: "secara logis ini hanya kepentingan bangsa dan ini harus kita hentikan secara bersama-sama."
Amien Rais merasa bersyukur bahwa pasangan Ahok- Djarot kalah di Pilgub DKI Jakarta lalu. Dengan demikian, reklamasi teluk Jakarta benar-benar bisa dihentikan. Dia juga mengatakan: "Andai saja Ahok menang di Pilgub ini, maka selesai kita semuanya. Tapi Allah masih sayang sama bangsa kita ini, dan masih memberikan napas yang panjang untuk Indonesia ini."
0 komentar :
Posting Komentar