JituBerita - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas bernama Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, pengemudi mobil Honda City berwarna hitam yang bernomor polisi BG 1488 ON sengaja menghindari razia yang di lakukan oleh polisi di jalan raya daerah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Pengemudi tersebut bernama Indra (32) justru mempercepat laju kendaraannya saat diminta berhenti oleh petugas kepolisian. Berdasarkan dari hasil pemeriksaan, diketahui Indra tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Kemudian diketahui juga, bahwa pelat mobil belakang yang mereka pakai adalah palsu Rikwanto mengatakan, sebenarnya pelat asli mobil adalah wilayah Jakarta (B). Polisi baru mengetahui bahwa mobil itu adalah milik sebuah yayasan di Jakarta.
Rikwanto mengaku, pihaknya sedang mendalami apakah mobil tersebut hasil curian atau pinjaman. Karena mereka sudah menghindar dari polisi sehingga mencurigakan, maka polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah mobil. oleh karena itu, Polisi mengira pengemudi mobil menghindar karena merupakan pelaku kejahatan. Pasalnya, saat razia dilakukan di jalur yang kerap terjadi tindak kejahatan begal dan perampokan.
Rikwanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menghindari polisi jika ada razia. Jika memang surat menyurat tidak lengkap, maka lebih baik berhadapan dengan proses hukum ketimbang mengambil risiko lain.
Penembakan dilakukan usai mobil tersebut sudah menerobos razia yang digelar Polres Lubuklinggau di Jalan Lingkar Selatan. Karena mobil itu tidak berhenti, maka polisi bernama Brigadir K langsung menembak sebanyak 10 kali ke mobil tersebut. Akibatnya, Surini (55) langsung meninggal dunia karena luka tembakan di beberapa bagian tubuhnya. Beberapa anaknya mengalami luka tembak, yakni Diki (29) di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri. Cucu Surini bernama Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena diduga terserempet peluru. Seorang anak lainnya bernama Galih (6), tidak mengalami luka apapun.
0 komentar :
Posting Komentar