JituBerita - Pada sejak bulan Januari 2017, masyarakat mulai mengeluh karena harga cabai yang sebelumnya sekitar Rp 20.000 per kilo, kini melonjak menjadi Rp 160.000 per kilonya.
Akankah Masyarakat Demo ?? atau Pemerintah Sudah Meneliti Kenapa Harga Barang Pokok Sehari-hari seperti Cabai naik semakin pesat ?? Apakah Penyebabnya ??
Tenang semuanya, Mari disimak pernyataan dari Bareskrim Polri Brigjen.
Wakil Kepala Bareskrim Polri Brigjen Pol Antam Novambar mengatakan, ternyata ada sejumlah orang pengepul nakal yang sudah membuat stok harga cabai di pasaran menipis dan bahkan harganya sengaja dinaikkan berkali-kali lipat. "Padahal biaya produksi di petani hanya Rp 10.000 (per kilogramnya). Akibatnya adalah ada penjahat, si pengepul ini, sengaja menaikkan harga cabai menjadi Rp 150.000 (per kilogram) dan keuntungan yang diambil olehnya sekitar Rp 140.000 " jelas Antam di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Oleh karena itu, Masalah kasus ini sudah dilakukan oleh Bareskrim Polri bersama Kementerian Pertanian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Berdasarkan hasil pengamatan dari kepolisian, Antam mengatakan, pengepul ini juga menyediakan stock cabai sebanyak 50 ton yang akan disalurkan ke pasar. Namun, pada sejak bulan Desember 2016 hingga Februari 2017, jumlahnya semakin berkurang drastis sekitar 80 persen.
Akibat harga cabai yang semakin tinggi ini, ditentukan oleh pengepul. Padahal, Cabai rawit merah yang semestinya didistribusikan ke pasar, Malah dialihkannya ke industri. Maka, Kepala Bareskrim Polri Brigjen Pol Antam, mengatakan stok cabai di pasar dialihkan ke industri dengan patokan harga tinggi, sekitar Rp 181.000 per kilo oleh pengepul.
Akibat hal ini, Maka yang membuat kelangkaan pasokan stok cabai rawit merah di pasar berimbas harga yang tinggi.
Karena kami menyiapkan Ratusan Jackpot yang panas, jangan terkejut jika rekening anda banyak digit nya.
Caranya hanya klik tulisan dibawah. Selamat mencoba dan rasakan peluang kemenangan bersama kami. :)
